Saturday 14 February 2015

Psikologi 4 Kepribadian

Pendahuluan 




Manusia adalah makhluk Allah yang paling rumit, paling unik dan paling sempurna. Karna kesempurnaannya itulah, manusia dijadikan Allah sebagai Khalifah dimuka bumi, yang jikalau bumi ini dikelola oleh Malaikat atau Jin maka tentulah tak ada beragam kisah dan peradaban yang akan mengisi berputarnya poros dunia.

Manusia bukanlah hewan yang hanya bergerak mengikuti naluri karna manusia memiliki akal. Manusia juga bukan Malaikat yang selalu bisa menerima hidup sebagaimana adanya karna manusia memiliki keinginan dan ambisi.

Dan satu hal yang membuat manusia begitu istimewa adalah karna manusia yang berjuta banyaknya ini, satu sama lain berbeda dan tak ada satupun yang serupa, semua memiliki ciri khasnya sendiri. Tiap manusia memiliki latar belakang, budaya, ras dan agama yang bermacam-macam.

Dan selain itu dari sisi kejiwaan, manusia memiliki sudut pandang, dan kepribadian yang berbeda pula. Berbeda dengan bangsa Malaikat yang semuanya baik, berbeda pula dengan bangsa Iblis yang semuanya jahat, berbeda dengan binatang yang netral, dan sedikit berbeda dengan bangsa Jin yang tingkatnya sedikit lebih rendah dari manusia.

Tahun demi tahun para ilmuwan melakukan penelitian, abad demi abad para dokter melakukan eksperimen, dan satu hal yang paling menarik bagi mereka yang dipelajari dari manusia adalah masalah kepribadian. Seorang ilmuwan muslim bernama Ibnu Sina menjelaskan bahwa manusia itu diciptakan dari 4 macam unsur, yaitu tanah, air, udara dan api. Manusia diciptakan dari beberapa tahapan.

Ibnu Sina menjelaskan bahwa dari keempat unsur tersebut pastilah ada satu yang lebih dominan, dan dari unsur dominan tersebut menjadi semacam tingkah laku tertentu yang kita sebut dengan nama kepribadian. Sebelumnya, sekitar 300 tahun sebelum Masehi. Ilmuwan Yunani juga telah mempelajari tingkah laku manusia dan membaginya menjadi 4 macam kelompok. Seiring berjalannya waktu maka teori ini mengalami penyempurnaan:

1. Tahun 149 Masehi, Fisiolog Romawi, Galen, mengusulkan teori kepribadian
yang dipengaruhi oleh tingkatan cairan tubuh.
2. Tahun 1866, ditemukan gen-gen.
3. Tahun 1871, ditemukannya DNA serta nucleic acid lainnya.
4. Tahun 1951, ditemukannya urutan insulin serta protein lainnya.
5. Tahun 1953, ditemukannya struktur DNA.
6. Tahun 1960, ditemukannya pemahaman baru tentang kode genetika.
7. Tahun 1975 – 79, ditemukannya gen-gen manusia untuk pertama kalinya.
8. Tahun 1977, dimulainya pengurutan DNA.
9. Tahun 1986, diotomatisasikannya pengurutan DNA.
10. Tahun 1989, ditemukannya penyakit gen pertama, cystic fibrosis.
11. Tahun 1995, diurutkannya gen untuk pertama kalinya.
12. Tahun 1999, diurutkannya kromosom manusia yang pertama; diselesaikannya
peta gen manusia; diterbitkannya naskah kerja untuk pertama kalinya.

Setelah melalui penelusuran dan penelitian mendalam, maka usai sudahlah teori kepribadian tersebut terungkap:

Tipe manusia dengan dominasi unsur tanah, memiliki sifat sebagaimana tanah atau bumi, yaitu tempat pijakan atau keteraturan. Di dalam kepala pemilik dominan unsur tanah ini terdapat empedu hitam yang membuatnya berpikir secara mendalam dan membuatnya memiliki kecenderungan ke arah tekanan jiwa. Empedu hitam itu dikenal dengan nama “Melancholy”, karna itu kita bisa  menyebut pemilik dominan unsur tanah ini dengan sebutan Melankolis.

Tipe manusia dengan dominasi unsur air, memiliki sifat sebagaimana air, yaitu tenang dan menyesuaikan diri di manapun dia berada. Di dalam kepala pemilik dominan unsur air ini terdapat semacam lendir yang menjaganya tetap stabil dan tenang. Lendir itu dikenal dengan nama “Phlegma”, karna itu kita bisa menyebut pemilik dominan unsur air ini dengan sebutan Phlegmatis.

Tipe manusia dengan dominasi unsur api, memiliki sifat sebagaimana api, yaitu membakar dan bergejolak. Di dalam kepala pemilik dominan unsur api ini terdapat empedu kuning yang menghubungkan dirinya dengan kontrol dan amarah. Empedu kuning itu dikenal dengan nama “Choleric”, karna itu kita bisa menyebut pemilik dominan unsur api ini dengan sebutan Koleris.

Tipe manusia dengan dominasi unsur angin, memiliki sifat sebagaimana angin, yaitu lepas dan bebas. Di dalam kepala pemilik unsur angin ini terdapat darah yang menghubungkan dirinya dengan energi tinggi dan optimisme. Darah ini dikenal dengan nama “Sanguine”, karna itu kita bisa menyebut pemilik dominan unsur angin ini dengan sebutan Sanguinis.

Jika kita cukup memperhatikan tingkah polah alami dari orang-orang disekitar kita maka kita akan mendapati beragam ciri khusus dari mereka. Seorang Melankolis biasanya suka menyendiri dan berpikir mendalam, mereka mengalami kesulitan dalam bergaul karna terlalu serius, jikapun mereka berusaha bercanda, maka mereka tidak bisa benar-benar tertawa lepas karna hal itu akan merusak kepribadiannya yang anggun.

Berbeda dengan Melankolis, seorang Sanguinis justru merasa bosan menyendiri dan lebih suka bergaul bersama teman-temannya. Mereka juga sangat periang serta humoris dan memiliki semangat tinggi sehingga banyak orang suka bergaul dengan mereka.

Sedangkan seorang Koleris biasanya tampak selalu sibuk, mereka juga tampak mencolok dibanding yang lain karna mereka selalu ingin menjadi yang terbaik dan bisa menguasai keadaan. Mereka sangat antusias dalam sebuah program dan memiliki cukup dedikasi dan tanggung jawab sehingga yang lain selalu mengandalkannya.

Seorang Phegmatis adalah pemilik kepribadian yang sulit ditebak karna mereka melebur bersama yang lainnya. Mereka tenang dan cukup pendiam sebagaimana Melankolis, mereka juga suka bergaul dan ramah sebagaimana Sanguinis, mereka bisa menguasai keadaan sebagaimana Koleris. Mereka tidak suka keributan dan mereka bisa berpikir matang dan bijak.

Setiap kepribadian memiliki nilai dan kelemahannya masing-masing sehingga tak ada yang paling baik dan yang paling buruk. Semuanya saling melengkapi. Namun tergantung manusianya itu sendiri bagaimana mempergunakan kepribadian mereka, mereka bisa menjadi orang yang mengagumkan ataupun sebaliknya. Karna memang, hidup ini pilihan.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB   1
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pengenalan Sekilas



Sebenarnya tidak terlalu sulit bagi kita untuk mengetahui empat macam kepribadian di sekitar kita, karna bagaimanapun dia mengenakan “topeng” kepribadiannya, pasti suatu ketika topeng itu akan dia lepas sehingga tampaklah kepribadian alamiahnya.

Sanguinis adalah sosok pribadi yang selalu ingin mendapat perhatian, karna itu kita bisa menyebutnya sebagai Sanguinis yang populer. Dia bisa kita temui di tempat-tempat keramaian dengan penampilan yang cerah, atau orang Melankolis biasa menyebutnya norak. Dia adalah seorang pembicara yang menyenangkan dan penuh semangat, meski topik pembicaraannya hanyalah fenomena kehidupan yang biasa saja, namun dia bisa mengemasnya sedemikian rupa sehingga topik itu tampak begitu hebat. Dia juga tipe kepribadian yang sulit sekali diam ketika berbicara, kita bisa melihat tangannya berayun kesana kemari dan kadang menghentak-hentak.

Sikapnya yang aktif, terbuka dan bersahabat membuat banyak orangmenyukainya. Sanguinis adalah pewarna kehidupan dan pembawa suasana. Saat semua orang bungkam tak tahu harus berbicara apa, maka Sanguinis tampil kedepan dan memeriahkan suasana. Dia selalu memiliki ide-ide untuk dibicarakan dan setiap kalimat mengalir begitu saja seolah tanpa dia pikirkan.

Melankolis adalah sosok lebih suka menyendiri dan mengalami kesulitan dalam bergaul secara bebas, karna dia seolah terikat dengan aturan formalitas. Melankolis adalah pribadi intelek yang jenius, dan karna keinginannya akan kesempurnaan, maka kita bisa menyebutnya sebagai Melankolis yang sempurna.

Kita bisa mengenal pemilik kepribadian Melankolis dari sikapnya yang elegan serta penampilannya yang rapi, kecuali tipe profesor linglung yang terlalu intelek sehingga kurang memperhatikan penampilannya. Berbeda dengan Sanguinis yang hidup di masa kini dan dapat bersenang-senang, seorang Melankolis selalu memikirkan tujuan jangka panjang sehingga hal itu membuatnya tampak selalu berpikir. Melankolis juga sangat menyukai kedalaman pikiran, keindahan dan seni.

Korelis adalah sosok yang tegas dan bisa mengerjakan segala sesuatu dengan cepat. Dia sangat termotivasi dengan tantangan dan sangat berambisi untuk meraih prestasi, dia akan mengorbankan banyak waktunya demi hal itu sehingga kita selalu melihat seorang Korelis selalu tampak sibuk dan jarang bermalas-malasan.

Dalam rapat perusahaan, dia selalu menawarkan ide-ide hebat yang dia pikirkan secara spontan, dia juga tipe orang yang mendedikasikan hidupnya untuk pekerjaan sehingga dia jarang sekali tampak sedang bersantai. Dia adalah orang yang berprinsip kuat serta dapat diandalkan. Saat kepribadian lain menyerah menghadapi tantangan, dia tetap melangkah maju. Dia memiliki jiwa kepemimpinan yang alami, dan kepribadian lain dengan senang hati berbaris di belakangnya. Karna sikapnya yang pantang menyerah itu, kita bisa menyebutnya sebagai Korelis yang kuat.

Phlegmatis adalah sosok yang ramah dan bijaksana, dia selalu stabil dan tenang. Dia cukup konsisten dan tidak terpengaruh dengan suasana di sekitarnya. Dia tipe orang yang suka bergaul dan menjauhi permusuhan, itulah sebabnya dia selalu mengalah untuk yang lain dan tidak suka unjuk kebolehan. Hal inilah yang membuat kepribadian yang lain menghargainya.

Dia begitu rileks dengan kehidupannya dan tampak menikmatinya. Selain itu dia juga seorang pendengar yang baik dan tak suka memotong pembicaraan, dia sangat menghargai orang lain dan memperlakukannya dengan baik. Dia tampak jauh dari masalah dan tampak hidup dengan damai, karna itu kita bisa memanggilnya Phlegmatis yang damai.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB   2
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Mereka Yang Diabadikan Dalam Sejarah



Sejak pertama kali mengenal istilah kepribadian, saya sangat suka sekali memperhatikan orang-orang di sekitar tempat saya berada, maupun dari Televisi. Saya benar-benar terpesona dengan beragam kisah yang dituangkan dalam sejarah, tentang Disney yang berkepribadian Sanguinis dengan Negri impiannya yang bernama Disneyland, tentang Shidarta Gautama yang berkepribadian Phlegmatis dengan kearifan dan kebijaksanaannya yang tak lekang oleh zaman, tentang Napoleon Bonaparthe yang berkepribadian Korelis dengan cita-cita dan ambisi besarnya untuk meninggikan kejayaan Negrinya, dan tentang Albert Einsten yang berkepribadian Melankolis yang mendedikasikan hidupnya untuk ilmu pengetahuan. Meski saya tahu bahwa kesuksesan yang mereka raih hanyalah nama baik dan kesuksesan duniawi, tapi saya tahu bahwa mereka adalah orang baik dan mereka tulus mempersembahkan hidupnya untuk umat manusia.

Pemilik Kepribadian Melankolis adalah yang paling menarik perhatian saya, kenapa? Tentu saja karna saya sendiri berkepribadian Melankolis. Salah satu tokoh Islam yang bernama Mush’ab bin Umair tentulah memiliki kepribadian Melankolis, itulah sebabnya Rosulullah shallallahu ‘alaihi wassalam menunjuknya sebagai da’i di Madinah, Mush’ab sangat handal dalam berdiplomasi sehingga suku Aus dan Khazraj menerima dakwahnya.

Pertama kali mengenal Islam, Mush’ab tidak langsung menerimanya, sebagai Melankolis tentunya dia perlu memikirkannya masak-masak hingga akhirnyadia menemukan kebenaran didalamnya yang tak akan dia lepaskan meski ia harus bermusuhan dengan ibunya yang sangat dikasihinya. Saat para sahabat berlarian dari perang Uhud karna mengira Rosul telah wafat, Mush’ab tetap menjaga Rosul dari serbuan orang Kafir yang mengepung mereka, dengan gigih dia mengangkat bendera Islam tinggi-tinggi agar para sahabat menyadari bahwa Rosul masih hidup, ketika tangan kanannya dipenggal maka ia mengangkat bendera itu dengan tangan kirinya, dan ketika kedua tangannya dipenggal maka bendera itu dia dekap kedadanya dengan sisa tangannya, hingga akhirnya syahid mendatanginya.

Tokoh Islam lain yang berkepribadian Korelis bernama Abu Dzar al-Ghifari, dia adalah orang yang sangat loyal terhadap Islam. Ketika para sahabat tidak berani membaca al-Qur’an karna takut terdengar orang Kafir Quraisy, Abu Dzar malah mendatangi orang Quraisy dan membacanya dengan berteriak dan dia dihajar habis-habisan oleh orang Quraisy hingga para sahabat mengira dia sudah meninggal. Ketika Abu Dzar sembuh, dia masih belum kapok juga dan melakukan hal yang sama lagi hingga akhirnya Rosul menasehatinya.

Abu Dzar memiliki temperamen tinggi, sehingga pernah dia menghina ibu Bilal, ketika Bilal mengadukan hal itu pada Rosul maka Rosul berkomentar, “ternyata masih ada watak Jahiliyyah dalam dirimu.” Mendengar hal itu Abu Dzar merasa sangat bersalah dan langsung menempelkan pipinya ketanah, dia berkata bahwa dia takkan berdiri sebelum Bilal membalas penghinaan yang dia lakukan dengan menginjak kepalanya. Suatu ketika Abu Dzar mendatangi Rosulullah shallallahu ‘alaihi wassalam untuk meminta nasehat, maka Rosul yang mengenal betul watak Abu Dzar tidak memberikan nasehat lain selain berkata, “Jangan marah.” Sampai tiga kali Abu Dzar meminta wasiat, Rosul masih mengatakan hal yang sama.

Tokoh Islam yang bernama Abu Nawas tentulah seorang Sanguinis, dia bisa membawakan Islam dengan gayanya sendiri. Dia tidak membawakan dengan cara yang formal dan serius namun dengan cara yang dapat diterima oleh banyak pihak. Baginya yang paling penting pertama kali adalah mengambil hati orang lain. Kisah-kisah Abu Nawas tertuang dalam tinta emas sejarah Iraq.

Kisahnya menjadi penawar duka bagi orang yang bersedih, menjadi kritikan bagi para penguasa, menjadi sebuah karya bagi para satrawan, menjadi harta berharga bagi para filsafat. Abu Nawas selalu bisa membuat Harun ar-Rasyid terpesona sehingga dia menerima banyak hadiah, namun Abu Nawas adalah orang yang lebih suka hidup sederhana. Bahkan saat dia hendak dijadikan pejabat Istana, dia berpura-pura gila agar bisa menghindari jabatan itu. Dia sangat tekun beribadah, dan meskipun dia selalu berusaha membuat orang lain tertawa namun dia sendiri seringkali menangis dalam kesendiriannya karna sangat takut dengan dosa-dosanya. Dan salah satu syair yang paling dikenal hingga kini adalah syair Abu Nawas yang berisi ketakutan akan Neraka dan pengharapan akan Syurga, saya yakin Anda pasti sangat mengenal syair tersebut.

Seorang Tabi’it tabiin yang berkepribadian Phlegmatis adalah Ahnaf bin Qois, banyak orang mengagumi kebijaksanaannya. Meskipun ia bukanlah seorang yang tampan, bahkan bisa dibilang buruk rupa namun dia tidak pernah minder karna dia memiliki hal lain yang jauh lebih berharga yaitu Iman dan ilmu, dan pada kenyataannya hal itu membuatnya hidup terhormat dan sangat disegani, padahal dia sangat miskin. Dia menjauhi keduniawian dan hidup dengan damai dengan Kitab-kitabnya. Pada kenyataannya dia tetap dikenal dan dicari banyak orang karna memang banyak orang yang membutuhkan ilmunya.

Pernah suatu ketika seseorang mendatanginya karna ada masalah yang sangat gawat, terjadi kesalahpahaman diantara dua suku dan hendak terjadi perang besar. Tapi Ahnaf bin Qois sama sekali tidak terseret emosi dan mendengarkan penjelasannya dengan kepala jernih. Begitu orang itu selesai bicara, Ahnaf tidak langsung mendatangi pihak yang sedang bersengketa itu, dia menenangkan diri dan membuat minuman lalu menikmatinya dengan santai. Begitu minumannya habis, dia berdiri dan mendatangi pihak yang bersengketa.

Dia berbicara di depan orang-orang dengan sikap tenang sehingga orang-orang terpengaruh ketenangannya, kata-katanya menyejukkan dan terlepas dari emosi sehingga orang-orang dapat mendengarkannya dengan hati terbuka, akhirnya orang-orang kembali ke rumah masing-masing dalam keadaan puas dan persengketaan itu dapat dihentikan.


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB   3
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Ikhtisar Kepribadian
Sumber : Personality Puzzle


Agar Anda lebih mudah mengenali pemilik empat macam kepribadian, berikut saya tuliskan secara lebih terperinci agar bisa dijadikan referensi :


Sanguinis Yang Populer



Slogan : Mari kita lakukan secara menyenangkan
Kebutuhan emosi : Perhatian, kasih sayang, persetujuan, penerimaan
Keinginan : Bersenang-senang
Kelebihan : Bisa bicara tentang apa saja, kapan saja dan dimana saja dengan atau tanpa informasi. Punya kepribadian yang bergairah, optimisme rasa humor, kemampuan bercerita, menyukai orang lain
Kelemahan : Tak terorganisasi, tidak bisa mengingat perincian atau nama, membesar-besarkan, tidak serius tentang apapun, mempercayakan kepada orang lain untuk melakukan pekerjaan, terlalu mudah ditipu dan kekanak-kanakan
Tertekan karna : Kehidupan tidak menyenangkan dan rasanya tidak ada seorangpun yang mencintai mereka
Takut kepada : Kemungkinan tidak disukai atau bosan, harus hidup mengikuti waktu atau mencatat uang yang dipakai
Menyukai orang yang : Mendengarkan dan tertawa, memuji dan menyetujui
Tidak suka orang yang : Mengkritik, tidak menanggapi humor mereka, tidak
berpikir bahwa mereka lucu
Berharga dalam : Kreatifitas yang warna-warni, optimisme, sentuhan ringan menghibur, menggembirakan orang lain
Bisa meningkat jika : Mereka diorganisasikan, tidak bicara terlalu banyak, dan belajar mengetahui waktu
Sebagai pemimpin : Menggembirakan, membujuk dan mengilhami orang lain, memancarkan pesona dan menghibur, tapi mudah lupa dan kurang baik dalam bekerja sampai tuntas
Reaksi terhadap stress : Meninggalkan gelanggang, pergi berbelanja, mencari kelompok yang bergembira, menciptakan dalih, menyalahkan orang lain
Dikenali dengan : Kebiasaan suka bicara terus menerus, suara keras, mata bersinar-sinar, tangan yang digerak-gerakkan, pernyataan yang warna-warni, antusiasme,
kemampuan mudah bergaul


Melankolis Yang Sempurna














Slogan : Mari kita lakukan dengan cara yang benar
Kebutuhan emosi : Rasa kestabilan, ruangan, ketenangan, kepekaan dan dukungan
Keinginan : Mendapatkan apa yang benar
Kelebihan : Kemampuan mengorganisasi, menetapkan tujuan jangkan panjang, memiliki standar dan idealisme tinggi, menganalis secara mendalam Kelemahan : Mudah tertekan, perlu waktu banyak untuk mempersiapkan, terlalu memusatkan pada perincian, mengingat hal-hal yang negatif, mencurigai orang lain
Tertekan karna : Kehidupan tidak beres, standar tidak terpenuhi, dan rupanya tiada orang yang peduli
Takut kepada : Kemungkinan tiada seorangpun yang memahami bagaimana sesungguhnya mereka merasa, membuat kesalahan, harus mengkompromikan standar
Menyukai orang yang : Serius, cerdas, mendalam, dan akan melangsungkan pembicaraan yang masuk akal
Tidak suka pada : Kelas teri, pelupa, terlambat, tak terorganisasi, pulasan, suka bohong
Berharga dalam : Untuk rasa perincian, menyukai analisis, mengikuti sampai tuntas, unjuk kerja standar tinggi, belas kasih pada orang yang menderita
Bisa meningkat kalau : Mereka tidak menganggap kehidupan terlalu serius dan tidak memaksa orang lain menjadi perfeksionis
Sebagai pemimpin : Mengorganisasi dengan baik, peka terhadap perasaan orang lain, mempunyai kreatifitas mendalam, menginginkan unjuk kerja bermutu
Reaksi stress : Menarik diri, menekuni buku, menjadi tertekan, menyerah, menceritakan masalah
Dikenali dengan : Keseriusan, sifat perasa, cara pendekatan yang sopan, komentar yang menyalahkan diri sendiri, penampilan yang rapi dan terawatt baik (kecuali tipe hippy, musikus, penyair, yang menekuni kekuatan batin)


Korelis Yang Kuat



Slogan : Mari kita lakukan dengan cara saya
Kebutuhan emosi : Rasa kepatuhan, hormat kepada pencapaian prestasi, penghargaan untuk kemampuan
Keinginan : Memiliki kontrol
Kelebihan : Kemampuan menguasai apa saja dalam seketika, membuat penilaian yang cepat dan tepat
Kelemahan : Terlalu suka memerintah, mendominasi, otokratis, tidak perasa, tidak sabaran, tidak mau mendelegasikan atau menghargai orang lain
Tertekan karna : Kehidupan lepas kendali dan orang tidak melakukan pekerjaan dengan caranya
Takut kepada : Kemungkinan kehilangan kontrol atas apa saja seperti kehilangan pekerjaan, tidak dipromosikan, jadi sakit keras, punya anak yang melawan atau teman hidup yang tidak mendukung
Menyukai yang : Mendukung dan patuh, melihat segala hal dengan caranya, mau bekerjasama dengan cepat dan membiarkan mereka menerima penghargaan
Tidak suka yang : Malas dan tidak tertarik dengan bekerja terus menerus, yang melawan wewenang mereka, lebih suka mandiri, atau tidak loyal
Berharga dalam : Karna mereka bisa menyelesaikan pekerjaan lebih banyak dari siapapun dalam waktu yang lebih singkat dan biasanya selalu benar, tetapi bisa menimbulkan
masalah
Bisa meningkat kalau : Mereka membiarkan orang lain membuat keputusan, mendelegasikan wewenang, menjadi lebih sabar, tidak mengharapkan setiap orang menghasilkan
sebanyak mereka
Sebagai pemimpin : Punya perasaan alami untuk memimpin, firasat yang benar tentang apa yang akan berjalan, dan keyakinan tulus akan kemampuan mereka untuk mencapai prestasi tapi bisa membuat orang yang kurang agresif kewalahan
Reaksi stress : Mengetatkan kontrol, bekerja lebih keras, berlatih lebih banyak, menyingkiran pelanggar
Dikenali dengan : Cara pendekatan gerak cepat, merebut kontrol dengan cepat, kepercayaan diri, sikap yang selalu gelisah dan menguasai


Phegmatis Yang Damai




Slogan : Mari kita lakukan dengan cara yang mudah
Kebutuhan emosi : Rasa hormat, rasa diri berharga, pengertian, dukungan emosional
Keinginan : Tidak menghadapi konflik, menjaga perdamaian
Kelebihan : Keseimbangan, disposisi yang merata, rasa humor yang kering, kepribadian yang menyenangkan
Kelemahan : Kurang memiliki kepastian, antusiasme dan energi. Tiada cacat yang kentara selain kemauan baja yang tersembunyi
Tertekan karna : Kehidupan penuh pertikaian, mereka harus menghadapi konfrontasi pribadi, tak ada orang menginginkan bantuan, tanggung jawab diberikan kepada mereka
Takut kepada : Keharusan berurusan dengan masalah pribadi besar, ditinggalkan memegang kantung, membuat perubahan besar
Menyukai yang : Mau membuat keputusan untuk mereka, mau mengakui kekuatan mereka, tidak mau mengabaikan mereka, mau member mereka penghargaan
Tidak suka yang : Terlalu memaksa, terlalu ribut, dan mengharapkan terlalu banyak dari mereka
Berharga dalam : Karna mereka mau bekerja sama dan punya pengaruh yang menenangkan, menjaga perdamaian, menjadi penengah antara orang-orang yang bermusuhan, memecahkan masalah secara objektif
Bisa meningkat jika : Mereka menetapkan tujuan dan bisa memotivasi diri sendiri, mereka bersedia melakukan pekerjaan lebih banyak dan bergerak lebih cepat daripada yang diharapkan, dan bisa menghadapi masalah mereka sendiri sebaik mereka menangani masalah orang lain
Sebagai pemimpin : Tetap tenang, santai dan teguh, tidak membuat keputusan secara impulsif, disukai dan tidak menyinggung perasaan, tidak menimbulkan kesulitan, tetapi tidak senang menghasilkan gagasan baru yang cemerlang
Reaksi stress : Bersembunyi, menonton TV, makan, melarikan diri dari kehidupan
Dikenali dengan : Cara pendekatan yang tenang, postur yang santai, duduk atau menyandar kalau keadaan memungkinkan

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB   4
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Setiap Dari Mereka Punya Kelebihan




Tanpa mengetahui kepribadian, mungkin orangtua mereka mengira bahwa ada yang tak beres dengan anaknya. Tidak jarang orangtua menjadi frustasi ketika melihat anaknya tidak bisa menjadi seperti yang dia harapkan sehingga ia pun menganggap anaknya mengecewakan dan tak bisa diharapkan, sehingga kemampuan anaknyapun terhambat.

Orangtuapun melakukan kesalahan dengan membanding-bandingkan anaknya dengan anak lain yang dia anggap lebih baik untuk memotivasinya, padahal hal itu justru membuat anaknya jadi merasa tak berharga dan akhirnya mengadakan permusuhan dengan orangtuanya, akhirnya si anak menjadi lebih akrab dengan dunia luar dan merasa asing di dalam rumah.

Perlu diketahui bahwa usaha membanding-bandingkan merupakan sesuatu yang sangat tidak sehat bagi pendidikan anak, karna tiap manusia pastilah memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Sering sekali orangtua menjadi frustasi ketika melihat putra Sanguinisnya yang tidak serajin kakak Melankolisnya, karna putranya yang berwatak Sanguinis lebih sering keluar rumah dan tidak bisa mengatur kehidupannya, tidak seperti Melankolis yang selalu hidup teratur, rajin dan sopan.

Di tempat lain yang terjadi malah sebaliknya. Orangtua merasa frustasi terhadap putra Melankolisnya yang penyendiri dan jarang bergaul. Tak jarang orangtua menjadi kesal terhadap putra Melankolisnya dan membandingkan dengan anak tetangganya yang berwatak Sanguinis, “kamu itu terlalu kuper, cobalah lihat anak itu, betapa menyenangkannya jika aku memiliki anak seperti itu. Dia sangat menyenangkan jika di ajak bicara sehingga banyak orang suka berteman dengannya, tidak seperti dirimu.”

Lain halnya jika orangtua memiliki anak berkepribadian Korelis, orangtua yang tidak mengerti kepribadian putranya akan mengira bahwa anaknya itu sulit diatur, suka membantah dan bandel. Sehingga seringkali orangtua berharap dia memiliki seorang putra berkepribadian Phlegmatis yang penurut, tidak banyak menuntut dan baik hati.

Padahal belum tentu orangtua yang memiliki putra berkepribadian Phlegmatis lebih merasa beruntung, karna pada kenyataannya banyak orangtua yang uring-uringan dengan putra Phlegmatisnya yang terlalu pasif, berkemauan lemah dan sedikit malas. Berbeda halnya dengan Korelis yang bisa diandalkan, bercita-cita tinggi dan menonjol diantara teman-temannya.

Andai orangtua bisa menerima anaknya sebagaimana adanya dan memotivasi kemampuannya tentulah mereka akan mendapati anaknya memiliki kemampuan yang dapat membuat mereka lebih bersyukur. Perlu dipahami bahwa tak ada satu manusiapun yang diciptakan Allah tanpa memiliki kelebihan, kita hanya perlu menggalinya dan mencari tahu.

Karna bagaimanapun manusia tampak tak bernilai di satu sisi, pastilah ia memiliki nilai di sisi yang lain. Jika kita selalu melihat sisi kelemahan dari seseorang maka orang itu akan terlalu fokus pada kelemahannya sehingga kelemahannya itulah yang akan selalu nampak, dan pada akhirnya, bukannya ia mengatasi kelemahannya malah dia menjadi minder bergaul dan kehilangan kemampuannya.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB   5
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Kepribadian Campuran



Bisakah seseorang memiliki 2 kepribadian sekaligus? Tentu saja bisa. Seseorang bisa saja memiliki 2 kepribadian atau kita bisa menyebutnya dengan kepribadian campuran. Misalnya dalam menjalani tes kepribadian, kita mendapati kita memiliki 35 % di kepribadian Korelis 30 % di kepribadian Melankolis 15 % di kepribadian Sanguinis dan 10 % di kepribadian Phlegmatis, itu artinya kita memiliki kepribadian Korelis / Melankolis, yaitu watak dominan Korelis dengan watak sekunder Melankolis. Tapi jika seandainya kita memiliki 70 % pada kepribadian Korelis, dan 30 % sisanya ada pada 3 kepribadian yang lain, maka tak perlu ditanyakan lagi bahwa kita memiliki kepribadian Korelis murni.

Seseorang yang memiliki kepribadian campuran biasanya memiliki 2 macam tuntutan dalam dirinya. Hal itu bisa membuatnya memiliki kekuatan yang unik atau malah membuatnya frustasi karna tidak bisa mengendalikan nalurinya yang saling bertabrakan.

Perlu diketahui pula bahwa kepribadian campuran tidaklah sama dengan kepribadian ganda (Multyple Personality). Karna kepribadian campuran adalah kemampuan alamiah sedangkan kepribadian ganda adalah salah satu gangguan jiwa. Kepribadian campuran memiliki 2 naluri yang ada dalam satu waktu dan bisa saling mengkompromikan keinginan. Sedangkan kepribadian ganda memiliki 2 naluri yang datang bergantian dan satu sama lain tidak bertemu dalam satu waktu.

Kepribadian campuran adalah sebuah anugrah yang harus kita kembangkan sedangkan kepribadian ganda adalah penyakit yang harus disembuhkan.

1. Sanguinis + Korelis

Kombinasi ini menghasilkan pekerja konsisten yang bisa bersenang-senang. Kepribadian Sanguinis akan mengendurkan ambisi Korelis yang berlebihan untuk mengejar target, sehingga dia masih bisa bercanda saat mengerjakan sesuatu. Sedangkan dorongan Korelis akan menggoda Sanguinis untuk menyelesaikan apa yang sudah dimulai. Keduanya memiliki rasa optimis, mereka yakin dalam jangka panjang segalanya akan beres, mereka samasamamendapat energi dari kehadiran orang lain dan bisa maju terus selama ada seseorang didekatnya untuk memuji pekerjaannya.

2. Korelis + Melankolis

Kombinasi ini menghasilkan seorang pekerja handal yang menginginkan segalanya dilakukan dengan cepat dan sempurna, keduanya adalah tipe berorientasi tugas. Watak Korelis akan menyemangati watak Melankolis agar terus melangkah maju bukannya berpikir, sedangkan watak Melankolis akan meredakan keangkuhan Korelis. Orang ini memiliki suasana hati yang berubah-ubah. Jika keadaan berada dalam kendali dan melangkah maju, bagian Korelis akan menikmatinya. Namun secara tiba-tiba ia akan terjungkal dalam tekanan jiwa Melankolis ketika mengalami kekalahan.

3. Melankolis + Phelgmatis

Perpaduan keduanya menghasilkan perfeksionis yang ingin menghindari masalah. Pertikaian batin ini meningkatkan ketidak pastian sisi Phlegmatis dan membuat bagian Melankolis selalu tertekan. Kecenderungan Phlegmatis untuk menunda-nunda dipadukan watak Melankolis untuk memikirkan
segalanya secara menyeluruh bisa mencegah kemajuan jenis apapun. Namun jika pemilik kepribadian ini bisa menggunakan kekuatannya secara semestinya, maka perpaduan ini akan menjadi kombinasi kepribadian yang mengagumkan. Kekuatan yang tenang dan kedalaman yang rumit dari watak  Melankolis, yang bercampur dengan manis dengan ketenangan yang anggun dan senyuman malu-malu dari watak Phlegmatis. Pemikirannya yang hebat dan kemahirannya memberinya keyakinan akan kemampuannya, tapi sikap rendah hati Phlegmatis mencegahnya menarik perhatian pada diri sendiri. Sikap seenaknya watak Phlegmatis melunakkan kebutuhan watak Melankolis untuk gigih hingga mencapai kesempurnaan, dan dorongan Melankolis untuk mengorganisasi dan pencapaian memotivasi watak Phlegmatis untuk mengambil tindakan.

4. Phlegmatis + Sanguinis

Perpaduan ini merupakan perpaduan yang paling memikat dan menyenangkan. Keduanya berorientasi pada hubungan dan tak ada satupun yang punya dorongan untuk mencapai prestasi. keduanya samasama bisa bersenang-senang ketika menjalankan proyek yang serius dalam kehidupan. Keduanya sama-sama punya rasa humor, dan kalau dipadukan keduanya jadi suka pamer dengan kepandaian bicara yang cepat dan kemampuan untuk melontarkan kalimat yang akan menggemparkan. Sikap rendah hati Phlegmatis melunakkan sifat egois Sanguinis, dan percakapan Sanguinis yang warna-warni mengeluarkan watak Phlegmatis dari persembunyiannya.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB   6
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dunia Mempertemukan Mereka




Pada zaman Rosulullah shallallahu alaihi wassalam, ada seorang sahabat yang selalu mengisolasi diri dari kawan-kawannya dan tak mau hidup bermasyarakat. Akhirnya, pada suatu kesempatan Rosulullah shallallahu ‘alaihi wassalam mengunjunginya dan menanyakan sikap anti sosialnya tersebut.

Sahabat tersebutpun menjelaskan alasan mengapa ia mengisolasi diri dari masyarakat, ia menjelaskan bahwa tuntutan hidup bermasyarakat itu terlalu rumit, sehingga dia memilih hidup menyendiri agar terhindar dari beragam konflik kehidupan. Lalu Rosulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Seorang muslim yang bergaul dengan manusia dan bersabar atas gangguan mereka lebih baik dari seorang muslim yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak bersabar atas gangguan mereka.”

Islam memang senantiasa mengajarkan umatnya untuk hidup bermasyarakat dan saling bekerjasama. Meskipun sulit dan merepotkan, bermasyarakat adalah bagian pembentukan pribadi yang sangat penting. Dengannya kita bisa memandang dunia lebih luas dari beragam sudut pandang. Dengan bermasyarakat kita akan menemukan jati diri kita dan dengan bermasyarakat kita akan mengetahui nilai diri kita dan memperbaiki dimana kekurangan dan kelebihan yang kita miliki. Dengan begitu kepribadian kita akan berkembang selaras mengikuti tuntutan dalam bermasyarakat.

Semasa kecil, kita begitu bebas mengekspresikan diri kita dan kita tidak memikirkan melainkan diri kita semata. Namun seiring berjalannya waktu semakin dewasalah cara kita memandang dunia sehingga kitapun akan saling menyesuaikan diri dengan orang-orang disekitar kita. Kita mulai menyesuaikan keinginan pribadi kita agar tidak melanggar hak-hak orang lain di sekitar kita dan mengembangkan kemampuan yang dianugrahkan kepada kita untuk sebuah sikap yang bernama tenggang rasa, solidaritas, kasih sayang, toleransi dan hal lain yang semisal. Karna kita menyadari bahwa kita tidak sendiri, kita memahami bahwa kita adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan.

Sehingga kitapun tidak akan begitu ngotot mempertahankan cara pandang kita dan bersikap kukuh untuk tak mau berubah. Dunia ini kita tempati bersama, dan bersama-sama pula kita saling membangun dunia. Tidak ada lagi kata “Aku” dalam hubungan bermasyarakat, yang ada hanya ada kata “Kita.”

Atas kuasa dan kebesaran dari Allah, dipertemukan kita yang berbeda-beda dalam satu wadah. Api (Korelis) dengan air (Phlegmatis), maupun langit (Sanguinis) dengan bumi (Melankolis). Tentunya semua itu bukan dimaksudkan agar kita saling mempertahankan ego pribadi dan bertempur untuk memaksakan suatu sudut pandang yang kaku dari diri kita sendiri, namun sebaliknya, yang diinginkan dari kita adalah agar kita bisa hidup dengan rukun serta saling mengerti, agar kita semakin dewasa dan bijak dalam menyikapi hidup serta menghargai setiap perbedaan yang ada, karna perbedaan adalah anugrah, karna perbedaan adalah warna kehidupan. Dari seorang Sanguinis kita bisa belajar tentang arti sebuah senyuman, dari seorang Melankolis kita bisa belajar tentang makna kehidupan, dari seorang Korelis kita belajar tentang sebuah cita-cita dan dari seorang Phlegmatis kita bisa belajar tentang kearifan.

“Setiap manusia diciptakan oleh Allah sengaja diberi kekurangan agar mereka
saling membutuhkan dan saling melengkapi.”




winapurwokoadi.blogspot.com

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 comments:

Post a Comment

 
biz.