Monday 11 May 2015

Mengatasi Patah Hati

“Jatuh cinta,berjuta rasanya..”masih ingatkah sahabat dengan lirik lagu tersebut?nyanyian orang yang sedang jatuh cinta,rasanya benar-benar bahagia,seolah dunia pun ikut bernyanyi.Perasaan malu,gugup,cemas,senang bercampur jadi satu..pokoknya sulit di ungkapkan dengan kata-kata.

Cinta,siapa yang tidak mengenalnya?cinta adalah yang membuat kita terus melangkah,cinta adalah seberkas cahaya dikala kegelapan menyelimuti,mungkin kita bisa bertahan hidup tanpa apapun namun kita tidak akan bisa bertahan hidup tanpa cinta.

Seorang Psikiater yang bernama Torey Hayden pernah mengatakan,”Merupakan sebuah kebahagiaan yang paling besar saat kita mengetahui bahwa kita dicintai.”

Namun,bagaimana rasanya ketika cinta yang selama ini kita perjuangkan tiba-tiba kandas begitu saja?bagaimana rasanya saat sedang tinggi-tingginya kita terbang tiba-tiba jatuh begitu saja?putus asa,frustasi,marah dan benci.

Tiada seorangpun yang menginginkan kekalahan,namun beginilah permainan hidup,ada suka dan ada duka,ada menang dan ada pula kalah.Namun perlu diingat sahabatku,hidup ini bukanlah sekedar persoalan antara menang dan kalah,tetapi bagaimana kita menjalani kehidupan ini setiap harinya..Sahabat tidak boleh terlalu lama larut dalam kesedihan,sahabat harus bangun dan membuka jendela lebar-lebar untuk menghirup udara pagi yang segar.

Pernahkah sahabat berpikir,kenapa patah hati begitu menyakitkan?Merenunglah sejenak dan masuklah lebih dalam,meski terasa menyakitkan namun kita tak boleh lari dari kenyataan,kita harus bisa menembus rasa sakit itu untuk bisa memahaminya.

Sebuah kebiasaan yang sering terjadi tatkala seseorang patah hati adalah dengan melupakannya,padahal cara demikian kurang efektif untuk menyembuhkan rasa sakit di hati.Tatkala waktu begitu luang dan senggang kenangan pahit itu akan muncul dengan sendirinya.Jadi apa gunanya kita berusaha melupakan sesuatu yang tidak bisa kita lupakan?

Sahabat,meski obat itu pahit rasanya,namun jika kita ingin sembuh maka kita harus menelannya.Saat patah hati,jangan berusaha untuk melupakannya tapi berusahalah untuk memahaminya dan menafsirkannya,yaitu dengan cara masuk lebih dalam ke sumber rasa sakit sehingga kita akan terbiasa,lalu carilah sebab-sebabnya,karna dengan mengetahui sebabnya maka kita sudah menyelesaikan setengah dari persoalan.

Sekarang,coba kita pahami terlebih dahulu tentang,apa itu cinta?Dalam ilmu jiwa (psikologi),cinta kasih adalah separuh dari Self-esteem sedangkan separuhnya lagi bernama harga diri,untuk mendapatkan kehidupan yang lebih bahagia,kita perlu menyeimbangkan kedua sisi Self-esteem.

Untuk bisa memberikan tafsiran yang lebih jelas,cobalah sahabat pahami perkataan seorang Psikolog yang bernama Julian Short ini dengan baik,”Cinta tidaklah cukup tanpa harga diri,dan segala kekuasaan yang kita miliki tidaklah memiliki arti jika tiada seorangpun yang mencintai.” 

Rasa cinta yang diberikan secara berlebih membuat kita tampak begitu rapuh.Jika kita menambah porsi cinta kasih melampaui batas,maka harga diri kita akan berkurang nilainya.Begitu pula sebaliknya,jika kita terlalu meninggi-ninggikan harga maka justru tak ada seorangpun yang mau mendekat kepada kita.

Rosululloh saw sendiri pernah memberikan pesan kepada ummatnya,”Cintailah seseorang sewajarnya saja karna boleh jadi engkau akan membencinya suatu hari nanti.Dan bencilah seseorang sewajarnya saja karma boleh jadi engkau akan mencintainya suatu hari nanti.”

Manusia sendiri sebenarnya telah dibekali insting menyeimbangkan Self-esteem ketika Self-esteem berada dalam keadaan tidak seimbang,namun seringkali manusia tidak bisa memahami apa yang sebenarnya mereka lakukan.

Misalnya,ketika seorang pemuda mengungkapkan cintanya kepada seorang gadis dengan melakukan berbagai perjuangan akan tetapi gadis tersebut menolak cintanya,maka secara otomatis hal itu akan membuat pemuda tersebut kehilangan banyak harga diri.Lalu berdasarkan insting yang ada dalam dirinya,maka pemuda tersebut berusaha untuk menyeimbangkan kembali Self-esteemnya ke posisi semula.

Namun karna ketidaktahuannya atau demi menjaga gengsi,maka porsi harga dirinya ditingkatkan melampaui batas sehingga gadis yang tadinya ia puja-puja kini justru di caci maki.Padahal jika pemuda itu berusaha bersikap wajar dan seolah tidak terjadi apa-apa maka dia tidak perlu kehilangan cinta kasih dengan masih memiliki harga diri.

Namun,ada juga pemuda yang berusaha untuk tidak mengikuti kata hatinya.Ketika mengetahui cintanya ditolak,si pemuda tidak langsung mengembalikan harga dirinya dan menyeimbangkan Self-esteem ke posisi semula,justru sebaliknya,dia semakin menambah porsi cinta kasih tanpa mempedulikan harga dirinya (hal itu biasa terjadi oleh orang-orang yang berjiwa melankolis).

Perbuatan pemuda itu dilakukan dengan tujuan mencari simpati dari si gadis.Tapi saya rasa sahabat bisa menebak,apakah dengan sikap demikian lantas si gadis mau menerima cintanya?Mungkin pemuda itu bisa menarik simpati dari si gadis,tapi apakah mungkin gadis itu bisa mencintai seorang pemuda yang telah kehilangan banyak harga diri?Yang tersisa dari si pemuda hanyalah depresi,si pemuda akan semakin larut dalam rasa sakit,dan untuk mendapatkan lebih banyak simpati,maka si pemuda melakukan suatu tindakan bodoh dengan bunuh diri.

Begitulah cinta, C-I-N-T-A.. hanya terdiri dari 5 huruf yang bahkan anak TK pun bisa membacanya,namun didalam 5 huruf itu terdapat berjuta makna dan berjuta kisah.Tajmahal dibangun karna cinta,namun perang Troya juga terjadi karna cinta,kita terlahir kedunia karna cinta ,begitu pula Nabi Adam as terusir dari sorga karna cinta.

Dengan memberikan cinta kepada seseorang berarti sama saja kita memberikan sebuah pisau kepada seseorang yang dengan pisau itu pula dia bisa menghujam jantung kita.Cinta itu adalah sebuah resiko,jika kita berani jatuh cinta maka kita juga harus berani menanggung akibatnya.

Cinta adalah suatu permasalahan serius sehingga tidak selayaknya bagi sahabat untuk hanya mencoba-coba atau bermain-main dengannya.Cinta itu harus diletakkan ditempat yang tepat,diwaktu yang tepat dan dalam porsi yang tepat.

Menurut pendapat saya pribadi,cinta yang benar-benar tulus lebih sering ditemukan pada hubungan cinta yang terjalin oleh pernikahan,karna seseorang akan lebih bersedia berkorban banyak untuk seseorang yang memang sudah ada dalam genggaman.

Sahabat tentu saja boleh memiliki opini yang berbeda dengan saya.Tapi bagi saya pribadi,cinta itu haruslah memiliki,jika ada seseorang yang mengatakan bahwa cinta itu tidak harus memiliki,maka saya sarankan dia untuk rajin-rajin minum pil anti-depressant.

Jika sahabat berpendapat bahwa cinta itu adalah ketulusan untuk memberi tanpa harus mendapatkan balasan apapun (meski hanya pujian),maka saya hanya bisa berdecak kagum dengan keluhuran budi yang sahabat miliki.

Pendapat yang semacam itu sebenarnya lebih dipicu oleh perasaan daripada akal sehat,sedangkan perasaan seringkali menipu.Mungkin sahabat pernah dibuat terkesan oleh drama cinta Romeo & Juliet tapi perlu di ingat bahwa kisah cinta Romeo & Juliet berakhir dengan tragis,meskipun nama mereka dikenang namun mereka semua tidak bahagia,mereka semua meninggal.

Cinta yang ideal itu bersifat timbal balik,suatu hubungan akan berkembang maju selangkah demi selangkah jika tiap-tiap orang menawarkan suatu bagian dari dirinya,menyamakan apa yang telah ditawarkan oleh pihak lain dan memberikan sedikit lebih.Artinya tidak serta merta memberikan segala hal yang ada pada diri sahabat,tapi maju bersama dan paralel.

Perlu sahabat ketahui,hubungan cinta kasih yang benar-benar tulus tanpa syarat tidak ditemui pada pasangan yang ideal.Cinta kasih yang tanpa syarat hanya bisa sahabat dapatkan dari orangtua,jika orangtua tidak memberikannya maka sahabat tidak akan bisa mencari gantinya dari siapapun,untuk selamanya.

Sahabat,hubungan yang dijalin oleh pasangan yang ideal tidaklah selalu hubungan yang bahagia,mereka menghargai hubungan bahagia mereka dan menerima hubungan tidak sempurna mereka.

Jika sahabat terlalu memaksakan untuk mempunyai hubungan yang sempurna,maka jika hal itu tidak tercapai hanya akan membuat hubungan yang dijalin menjadi tegang.


“kehidupan yang penuh makna adalah kehidupan yang biasa-biasa saja.”

winapurwokoadi.blogspot.com

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 comments:

Post a Comment

 
biz.