Kota Magelang memang tidak pernah membosankan untuk di
ceritakan. Setelah sebelumnya aku menuliskan Artikel berjudul Magelang, Kota Sejuta Bunga? Sekarang aku kembali menuliskan satu sisi lagi tentang Magelang dengan
tema Wisata. Sebenarnya ada cukup banyak tempat Wisata di Magelang, terlebih
daerah Kabupaten, tapi kali ini aku akan mengambil setting Ketep Pas dan Kedung
Kayang.
Ketep dan Kedung Kayang sebenarnya adalah tempat Wisata yang
berbeda. Tapi berhubung letak kedua tempat tersebut berdekatan, anggaplah Ketep
dan Kedung Kayang sebagai satu paket. Soalnya, sayang sekali jika kita hanya
mengunjungi Ketep tanpa bersinggah ke Kedung Kayang.
Aku, mengunjungi Ketep bersama beberapa
temanku, termasuk diantaranya seorang Blogger asal Magelang dan Blogger asal
Wonosobo. Dulu kami kursus Komputer di tempat yang sama, jadi acara tersebut
bisa juga disebut sebagai reuni. Kami memulai keberangkatan dari Mertoyudan
dengan mengendarai sepeda motor.
Jalur yang paling dekat menuju Ketep adalah melalui
pertigaan Blabak. Jadi dari pertigaan Blabak, kita belok ke kiri memasuki
Kecamatan Sawangan dan berjalan terus ke arah Merapi. Sebenarnya Ketep tidak
terletak di kaki Gunung Merapi. Tapi dari Ketep kita bisa melihat Gunung Merapi
secara utuh. Ketep sendiri sebenarnya tidaklah luas, hanya beberapa Hektar.
Jadi biasanya tidak akan lama buat kita berkunjung ke Ketep. Sebelum memasuki
Ketep, kita perlu merogoh Kocek Rp 17.000 untuk membeli tiket masuknya.
Sajian utama di Ketep adalah pemandangan Gunung. Salah satu
lokasi di Ketep dinamakan pelataran Panca Arga. Kenapa diberinama demikian?
Sebab, pelataran Panca Arga berada di area ketinggian yang memungkinkan kita
untuk melihat Lima (Panca) buah Gunung yang mengelilingi Magelang. Kelima
Gunung tersebut adalah Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Slamet, Gunung
Sindoro dan Gunung Sumbing.
Di Panca Arga dan Gardu Pandang terdapat masing-masing 1
buah teropong yang memungkinkan kita untuk melihat pemandangan Pegunungan
dengan lebih detail. Oh iya, selain itu sebenarnya kita juga bisa menyewa
teropong portabel dengan merogoh kocek Rp 5000. Waktu itu aku sempat menyewa
teropong portable tersebut dan hasilnya... mengecewakan.
Sangat disayangkan karna teropong yang disewakan tidak
berfungsi sebagaimana mestinya, pada akhirnya aku hanya mengalungkannya di
leherku dan tidak menggunakannya. Menggunakannya hanya membuatku senewen,
bagaimana tidak? Teropong tersebut hanya berfungsi di satu sisi saja. Sebagian
lensanya seperti sengaja ditutupi sebuah benda. Sementara sisi lensa yang
berfungsi tidak menampilkan view seperti yang diharapkan. Jadi memang sebaiknya
menggunakan teropong yang sudah disediakan di area Ketep atau melihat
pemandangan dengan mata telanjang.
Selain pelataran Panca Arga, di Ketep juga terdapat sebuah
gedung Teater bernama Ketep Volcano Theatre. Teater tersebut menyajikan
aktifitas Gunung Merapi dan letusannya dari masa ke masa dalam bentuk film. Teater
tersebut hanya dibuka di jam-jam tertentu saja. Sayangnya, aku tidak sempat
memasukinya karna waktu kami terbatas. Kami masih harus mengunjungi tempat
Wisata lain selain Ketep sehingga harus mengagendakan waktu seefektif mungkin.
Setelah melewati gedung Teater, aku dan teman-teman memasuki
Ketep Volcano Centre. Ketep Volcano Centre mengajak kita mengenal lebih dekat
Gunung Merapi berikut aktifitas dan sejarahnya dalam bentuk foto dan gambar.
Terdapat sebuah replika Gunung Merapi setinggi sekitar 2 meter yang terbuat
dari semen. Selain itu terdapat poster-poster dinding yang menjelaskan secara
detail tentang Gunung Merapi.
Kita juga diajak menilik sejarah Merapi melalui foto-foto
Merapi dari masa ke masa. Dari foto hitam putih yang diambil di era Soekarno
hingga foto berwarna yang menampilkan area-area
letusan yang hangus. Di Ketep Volcano Centre juga terdapat sebuah gambar di
sebuah meja yang jika dilihat dengan sebuah alat yang terdapat disitu akan
nampak seperti gambar 3 Dimensi.
Puas menikmati perjalanan Wisata di Ketep, kamipun
melanjutkan perjalanan ke Kedung Kayang. Kedung Kayang adalah sebuah Wisata
Alam berupa Air Terjun. Tempatnya tidak begitu jauh dari Ketep, hanya butuh
waktu sekitar 5-10 menit untuk sampai di Lokasi. Dari Ketep kita jalan ke arah
menurun sampai pertigaan, lalu belok kiri dan mengikuti jalan hingga sampai di
sebuah Gapura bertuliskan Kedung Kayang.
Tiket masuk ke Kedung Kayang relatif murah, hanya Rp 2.500.
Setelah masuk ke dalam akan ditemui pertigaan, kita bisa memilih kiri jika
ingin berada di atas Air Terjun, atau ke kanan jika ingin ke bawah Air Terjun.
Tentu saja lebih menarik buat kita berada di bawah karna kita akan bisa melihat
Air Terjun secara keseluruhan.
Sebelum melanjutkan perjalanan ke arah Air Terjun, ada
baiknya kita berbelanja jajanan dan minuman terlebih dahulu di Warung yang
tersedia, tentu saja akan sedikit merepotkan jika kita kehausan setelah sampai
di Air Terjun, mengingat jarak antara Air Terjun dan warung jajanan cukup jauh.
Jalan dari tempat parkir hingga Air Terjun mudah dilintasi
karna sudah teraspal dengan baik menggunakan semen, selain itu di pinggirannya
terdapat pagar pegangan sebagai pengaman. Meski begitu, jalanan tersebut begitu
menurun sehingga berbahaya dilintasi dengan sepeda motor. Jarak untuk sampai ke
Lokasi mungkin sekitar setengah kilometer atau lebih. Jujur saja sedikit
melelahkan untuk sampai di lokasi karna begitu menurunnya jalan yang dilewati,
apalagi untuk kembali dari Air Terjun... sangat menanjak.
Pemandangan Air Terjun cukup indah dan memuaskan sehingga
kelelahan yang didapat untuk sampai ke Lokasi terbayarkan sudah. Batu-batu
besar bertebaran disana-sini, sangat bagus untuk dijadikan background foto
kita. Meski saat itu belum musim hujan, Air Terjun tersebut cukup deras dan
tidak mengecewakan. Cukup banyak pengunjung yang ada di lokasi, tapi selalu
banyak tempat bagus untuk mengabadikan gambar.
Sebagai pecinta lingkungan, kami berusaha memegang teguh
slogan, “tidak mengambil apapun dari alam selain gambar, dan tidak meninggalkan
apapun dari alam selain jejak.” Puas kami menikmati keindahan alam di Kedung
Kayang, kamipun melanjutkan perjalanan hingga akhirnya tuntas sudah acara
reuniku bersama teman-temanku dan kamipun pulang ke Magelang Kota.
0 comments:
Post a Comment